Namun, jarak lintasan yang masuk
kategori dekat itu tetap saja dramatis bagi para astronom. Para pengamat
langit profesional berencana menggunakan dua teleskop radar besar —
Goldstone berukuran 70 meter milik NASA yang ada di California dan
teleskop berukuran 305 meter di Observatorium Arecibo di Puerto Rico —
untuk mendapatkan tampilan terbaik 1998 QE2.
“Kapanpun asteroid melintas sedekat ini,
itu memberikan peluang ilmiah untuk mempelajarinya secara detil, untuk
mengetahui ukuran, bentuk, rotasi, fitur permukan, dan juga
asal-usulnya,” kata Lance Benner, peneliti utama untuk pengamatan radar
Goldstone di Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California,
seperti dimuat SPACE.com, Jumat 17 Mei 2013.
“Kami juga menggunakan pengukuran radar
terbaru terkait jarak dan kecepatan sebuah asteroid, untuk meningkatkan
kalkulasi kami soal orbitnya dan memperhitungkan pola gerakannya di masa
depan,” tambah Benner.
Terkait Ratu Elizabeth II?
Asteroid 1998 QE2 ditemukan pada Agustus
1998 oleh para astronom yang bekerja untuk program Lincoln Near Earth
Asteroid Research (LINEAR) MIT di New Mexico. Meski
berkode “QE2″ nama asteroid tersebut tidak ditujukan sebagai
penghormatan pada Ratu Inggris, Elizabeth II, atau kapal Queen Elizabeth
2 yang pensiun 2008 lalu. Melainkan mengikuti skema alfanumerik
penamaan asteroid.
Para astronom berencana mempelajari 1998
QE2 secara intensif dari 30 Mei hingga 9 Juni 2013, sebelum dia
tercemplung ke kedalaman angkasa luar. Entah kapan kembali muncul.
“Sangat menarik untuk melihat gambar rinci tentang asteroid itu untuk
pertama kalinya,” kata Benner.
Sementara, NASA memimpin upaya global
untuk mengidentifikasi asteroid yang berpotensi berbahaya bagi Bumi.
Planet kita telah berkali-kali dihantam batuan ruang angkasa, di
sepanjang 4,5 miliar tahun sejarahnya. Dinosaurus yang musnah, hutan di
Tunguska yang gosong. Bukan tak mungkin bahaya yang sama mengancam.
Baru-baru ini sebuah insiden mengingatkan pada kita semua: betapa rentannya Bumi dari gempuran batu angkasa. Pada
15 Februari 2013, meteorit selebar 17 meter meledak tanpa peringatan di
langit Rusia, hanya beberapa jam sebelum asteroid 2012 DA14 melintas
dekat Bumi, dengan jarak hanya 27.000 km.
Sumber: liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar